WONOGIRI, - Wonogiri memiliki aneka makanan tradisional, seperti cabuk atau thiwul. Namun aneka makanan khas tersebut sudah sulit ditemui.
Jangan menyerah, Anda bisa berwisata kuliner khas Wonogiri di Pasar Dhoplang. Tak hanya wisata kuliner, Anda juga bisa belajar bahasa Jawa karena diharapkan semua pengunjung harus berbahasa Jawa saat bertransaksi.
Uniknya, di pasar ini plastik diharamkan. Pedagang menggunakan daun jati atau pisang sebagai pembungkus makanan.
Pasar Dhoplang berlokasi di Kampung Kembar, Desa Pandan Slogohimo, Wonogiri. Di pasar ini, jika ingin menikmati jajanan, pengunjung bisa duduk-duduk di atas tikar yang telah digelar di antara pohon jati yang membentang sekitar 1.300 meter persegi.
Asyiknya, setiap kali datang, pengunjung diwajibkan untuk menggunakan bahasa Jawa. Sehingga rasanya pasar ini pas untuk digunakan sebagai tempat belajar bahasa Jawa.
Selain bahasa, para pedagang menggunakan pakaian Jawa tradisional seperti kebaya, jarik dan lurik. Hal ini dimaksudkan supaya Pasar Dhoplang bisa ikut menjaga kebudayaan Jawa tetap lestari.
Selain lokasinya yang asik karena berada di antara naungan pepohonan, di Pasar Dhoplang pengunjung bisa pula membeli aneka rupa makanan yang sudah sangat jarang ditemukan. Seperti tempe besengek, nasi thiwul, cabuk, atau sego bancakan.
Untuk melakukan transaksi di Pasar Dhoplang, pengunjung menggunakan uang koin kayu yang sebelumnya ditukarkan dengan uang asli. Harga-harga makanan pun cukup murah, hanya berkisar Rp 1.000 - Rp 5.000 per porsi.
Meskipun tanpa plastik, untuk Anda yang tidak ingin kerepotan membawa bungkusan sebagai oleh-oleh, Pasar Dhoplang juga menyediakan alternatif pengganti plastik berupa tas kain yang sudah disablon dengan label Pasar Dhoplang yang bisa dibeli seharga Rp 5.000.
Pasar Dhoplang hanya buka setiap hari Minggu dari pukul 06.00-09.00. Saking murah dan uniknya pasar ini, tak heran kalau Pasar Dhoplang selalu dipadati pengunjung. Karena itu sangat disarankan untuk berkunjung ke pasar ini sepagi mungkin.
Menurut Lilis sebagai inisiator Pasar Dhoplang, pasar unik di Wonogiri ini pada awalnya bermula dari para ibu-ibu yang sedang melakukan kegiatan dasa wisma. Awalnya hanya sekitar 11 pedagang, kini ada sekitar 70-an pedagang di Pasar Dhoplang Wonogiri.
Comments
Post a Comment