Jika Anda mendatangi Pasar Klewer maupun Pusat Grosir Solo (PGS) maka dengan mudah Anda akan menemukan berbagai produk lukis kain seperti halnya jilbab lukis maupun mukena lukis.
Cukup banyak pelukis-pelukis kain yang ada di Kota Solo, namun yang paling terkenal adalah kawasan Sangkrah. Sebuah kelurahan di Solo yang juga disebut sebagai Kampung Lukis.
Karya menawan bernilai seni dalam sehelai kain dilukis oleh para pelukis Kampung Sangkrah, langsung menggunakan kuas dan cat kain.
Kalau Anda datang ke Sangkrah saat pagi hingga sore hari, akan mudah Anda temui kain-kain yang baru selesai dilukis dijemur di halaman rumah-rumah warga
KompasTravel sempat bertemu dengan Supriyati, seorang produsen lukis kain asli Sangkrah. Awal mula kampung lukis Sangkrah kalau dari cerita orang-orang, dulunya bermula dari seorang juragan Klewer yang minta dilukiskan bunga di atas blus. Pada awalnya cat berasal dari juragannya. Tapi setelah si pelukis mahir melukis dengan cat kain, ia kemudian menawarkan jasa lukis kain kemana-mana, tuturnya.
Pelukis kain yang semula hanya satu di Desa Sangkrah, semakin lama semakin bertambah seiring permintaan lukis kain yang semakin meningkat. Bukan lagi hanya di Solo, namun berbagai daerah seperti Bandung ikut pula menggunakan jasa pelukis kain di Desa Sangkrah.
Hingga kini ada sekitar 15 pelukis kain yang tersebar di desa Sangkrah. Tak hanya bergerak sebagai pelukis, beberapa diantaranya bahkan diminta untuk menjadi mentor di beberapa tempat.
Sebagai warga desa Sangkrah, Supriyati menuturkan, bahwa masyarakat di sekitarnya belum ada yang berprofesi sebagai penjual karena mereka rata-rata hanya sebagai penyedia jasa lukis.
Kalau pas sedang ada orderan mereka sibuk. Pesanan sampai kewalahan. Tapi kalau semisal yang biasanya order tiba-tiba macet ya sudah, mereka nggak ada pemasukan, katanya.
Melalui Griya Lukis Nadia yang ia kelola, Supriyati berusaha bekerja sama dengan para pelukis setempat.
Supriyati yang sehari-hari berprofesi sebagai penjahit, melukiskan produknya kepada para pelukis sekitar. Kemudian produk yang sudah jadi ia pasarkan melalui beberapa cara seperti online, dan dijual di stan-stan pameran.
Jadi biar kampung ini nggak hanya jualan jasa. Tapi bener-bener ada produk lukis dari Kampung Sangkrah. Serta supaya kalau pemesan jasa para tukang lukis tiba-tiba berhenti, warga tetep punya penghasilan, ujarnya mengisahkan awal mula ia berprofesi menjadi penyedia produk lukis.
Produk lukis kain yang dibuat Supriyati berupa jilbab, mukena, blus dan gamis. Motif-motif lukis yang ada di Kampung Sangkrah kebanyakan berupa motif bunga-bunga, tumbuhan, burung, dan kupu-kupu.
Comments
Post a Comment