Pemerintah Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, serius menggaet wisatawan. Salah satunya dengan membuat Tourist Information Center (TIC) di kawasan pantai Depok, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, atau tepatnya di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).
Meski baru tahap awal, diharapkan bisa dimaksimalkan wisatawan yang berkunjung untuk beristirahat sambil mencari informasi mengenai pariwisata yang ada di Kabupaten Bantul.
Selain itu, untuk menarik wisatawan, Pemkab Bantul memperbaiki infrastruktur yang ada di kawasan wisata. Dibangun dengan bantuan Kementerian Pariwisata melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) senilai Rp 1,7 miliar.
Bupati Bantul Suharsono menyampaikan gedung TIC ini dibangun lokasi Sultan Ground seluas 3.350 meter persegi. Di dalam gedung juga terdapat layanan satu jari sebagai aplikasi untuk mendapatkan informasi mengenai pariwisata yang ada di Kabupaten Bantul.
Wisatawan diharapkan bisa memanfaatkan lokasi untuk beristirahat. Pemerintah terus berupaya mengembangkan TIC tahun depan.
"Kalau perlu nanti kamar mandi ditambahin. Bisa digunakan orang asing dari mancanegara untuk mandi-mandi," ucapnya di sela peresmian, Selasa (16/6/2019).
Menurut dia, Pemkab Bantul serius menarik wisatawan berkunjung ke wilayahnya, karena memiliki berbagai keunikan yang tak kalah dengan wilayah lain. Upaya serius ini dilihat dari pelebaran jalan di jalur wisata, salah satunya ke hutan pinus.
Pemerintah tahun lalu dan tahun ini sudah melebarkan jalan menuju Kebun Buah Mangunan dan Kawasan Hutan Pinus. Selain itu, tahun depan pelebaran Jalur Cino Mati yang selama ini digunakan wisatawan untuk berkunjung ke kawasan hutan pinus.
"Aspalan minimal 7 meter men iso go simpangan (Bisa bersimpangan) fisik (Jalur cino Mati) tahun 2020. Tetapi untuk administrasi ganti rugi sudah dan lain sebagainya kami anggarkan kurang lebih Rp 65 miliar. Tempat wisata mau saya kembangkan, yang sana sudah jalan seperti Mangunan, dan Dlingo. Sekarang Parangtritis apa yang perlu kita kembangkan. Saya serahkan kepala dinas (Pariwisata) untuk bekerja sama dengan masyarakat sekitar," katanya.
Dengan upaya pengembangan pariwisata ini diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Diharapkan bisa memaksimalkan potensi masyarakat sekitar.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, untuk pengembangan TIC pihaknya akan bekerja sama dengan pihak desa.
Saat ini luasan yang dimanfaatkan untuk TIC seluas 3.350 meter. Masih ada sekitar 16.000 meter lagi untuk tahap pengembangan.
Ke depan adanya TIC diharapkan membawa dampak perkonomian bagi warga. Harapannya nantinya ramai dikunjungi wisatawan, jangan sampai warga sekitar justru hanya bisa menjadi penonton.
"Saya ingin mereka (masyarakat setempat) terlibat. Sehingga ekonomi masyarakat ini bisa meningkat," katanya.
Meski demikian, pihaknya berharap saat ini masyarakat bersabar, karena pembangunannya belum selesai sepenuhnya. Tahap berikutnya, akan dikaji penambahan fasilitas seperti layanan kesehatan. Saat ini sejumlah fasilitas seperti gazebo dan mushala tersedia.
Dispar Bantul juga akan menggandeng Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI). Dengan begitu, bangunan megah tersebut tidak akan mangkrak dan terus bergeliat. Ke depan juga akan dihidupkan dengan menyediakan suvernir atau cinderamata hingga kuliner.
Comments
Post a Comment