Data terbaru dari Badan Pusat Statistik untuk periode Januari-Februari 2019 memaparkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Nusa Tenggara Barat mengalami penurunan, jika dibanding periode yang sama tahun lalu.
Dari pintu masuk udara yakni Bandara Internasional Lombok, jumlah wisman yang berkunjung pada periode Januari-Februari 2019 mencapai 5.713 orang.
Sedangkan para periode Januari-Februari 2018, jumlah wisman yang berkunjung mencapai 11,786 orang. Jumlah perbandingan dalam persentase minus 38,14 persen.
"Kejadian di Lombok tak diharapkan pasca gempa dan lain-lain. Kami di Asita sedang berdiskusi. Ini beban buat kami. Penurunan 38 persen, itu saya rasa wajar," kata Ketua DPD Asosiasi Agen Perjalanan dan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Barat Dewantoro Umbu Joka, dihubungi KompasTravel, Senin (1/4/2019).
Dewantoro menyebutkan tadinya Asita memprediksi penurunan wisman ke Nusa Tenggara Barat mencapai 40-50 persen.
Pasca tujuh bulan gempa Lombok, Dewantoro menyebutkan tidak mudah untuk meyakinkan wisatawan baik mancanegara maupun domestik untuk berkunjung ke lombok.
Lewat pantauan Asita pada periode Januari-Februari ini, kunjungan wisatawan domestik juga mengalami penurunan.
"Untuk periode sekarang, yang paling utama domestik karena domestik itu punya musim kunjungan. Mancanegara itu (musim kunjungan) Juni dan Juli. Penurunan sekarang ini adalah penurunan domestik," jelas Dewantoro.
Asita memprediksi penurunan ini terjadi lantaran imbas kenaikan harga tiket pesawat domestik.
Serupa dengan Dewantoro, Humas Asita NTB Supratman Samsi juga menyebutkan Januari dan Februari sebenarnya musim sepi kunjungan untuk wisatawan mancanegara ke Lombok.
Namun demikian, efek bencana menambah ketidakpercayaan wisman berkunjung ke Lombok.
Comments
Post a Comment