Para pendaki gunung yang berniat untuk merayakan libur Idul Fitri tahun 2019 kemungkinan besar harus mengubur rencana itu dalam-dalam. Hal itu karena tanggal 20 Mei 2019 pendakian Gunung Merbabu akan ditutup satu bulan.
Penutupan Gunung Merbabu untuk pendakian itu ditujukan untuk perbaikan jalur pendakian yang dianggap sudah rusak oleh pihak Balai Taman Nasional Gunung Merbabu.
Informasi tentang penutupan Gunung Merbabu untuk pendakian selama satu bulan itu dibenarkan oleh PLH Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Johan Setiawan saat ditemui KompasTravel di kantornya, Kamis (16/5/2019).
Jalurnya rusak. Dari catatan kita, Selo misalnya. Bulan April itu kita dan kawan-kawan sudah melakukan lebih dari 30 evakuasi. Karena di sana jalurnya, trap-trap-nya sudah sangat miring. Banyak yang tergelincir sehingga banyak yang dislokasi dan cedera, ujar dia.
Ia melanjutkan, banyak railing atau pegangan yang sudah lepas. Bahkan ketika tim jelajah 54 taman nasional dari Medina Kamil, mereka ikut mengevakuasi pendaki hingga enam kali dalam satu hari.
Penutupan jalur pendakian ternyata tidak hanya Selo saja. Semua jalur pendakian resmi Merbabu juga akan ditutup selama satu bulan.
Ini penutupannya semua jalur, di lima jalur resmi pendakian Merbabu. Selo, Suwanting, Wekas, Cunthel, dan Thekelan, ujar Johan Setiawan.
Kerusakan juga terjadi di jalur Thekelan. Menurut Johan, pihaknya sebenarnya berencana akan melewatkan tim jelajah di sana, tetapi ternyata terjadi longsor sehingga jalur terputus.
Mau tidak mau kita akan buat jalur baru yang melambung. Jalur Wekas juga sudah tergerus oleh arus erosi air sehingga banyak batu-batu lepas yang membahayakan pendaki, kata Johan.
Ia melanjutkan, Jalur Suwanting juga tidak luput dari kerusakan. Menurutnya Suwanting terjadi longsor dan jalur putus sepanjang empat meter. Oleh karena itu, akhirnya disimpulkan bahwa diperlukan jeda terlebih dahulu.
Perbaikan jalur rencananya akan dimulai satu minggu setelah Idul Fitri setelah semua sumber daya siap. Usai perbaikan, proses selanjutnya adalah pemadatan jalur sampai akhirnya siap. Semua itu dilakukan demi keselamatan pendaki Gunung Merbabu.
Yang kedua, agar jalur normal. Karena jika jalur sudah rusak, pendaki akan mencari jalan sendiri sehingga otomatis jalur akan semakin melebar, bahkan ada jalur baru. Dengan demikian edelweiss rusak, semua rusak, sehingga semakin luas yang rusak, pungkas Johan Setiawan.
Comments
Post a Comment