Sudah tahu kan kalau Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu salah satu daerah penghasil kopi yang berkualitas tinggi? Sudah coba kan kopi flores yang dengan aneka rasa itu?
Kopi flores memang memiliki keunikan tersendiri. Aromanya yang khas membuatnya berbeda dengan kopi daerah lainnya.
Salah satunya yang anda bisa rasakan adalah Kopi Leworok. Kopi Leworok ini adalah kopi khas Kabupaten Flores Timur.
Minggu (7/4/2019), Kompas.com mengikuti Festival Bale Nagi di Pantai Rako, Desa Pantai Oa, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.
Tepat pukul 15.00 saya dan teman jurnalis tiba di Pantai Rako itu. Suasananya tampak ramai. Masyarakat yang ikut Festival Bale Nagi cukup serius menyaksikan beragam atraksi yang disajikan panitia.
Namun, tepat di sebelah kanan arena festival itu ada sebuah stan kecil yang berukuran 3 x 3 meter beratapkan terpal ramai dikerumuni warga.
Kami pun jadinya ikut menepi di stan yang tampak ramai itu. Ternyata, itu adalah stan penjual Kopi Leworok. Di dinding belakang terpampang jelas tulisan "Kopi Leworok".
Warga terlihat terpaksa antrean untuk membeli kopi yang sudah dibungkus dalam kemasan itu. Di kulit kemasannya bertuliskan "Kopi Leworok".
Beberapa menit kemudian, stan sudah mulai sepi tanpa pengunjung. Saya pun merapat ke stan itu dan langsung menyapa si penjual sekaligus peracik Kopi Leworok tersebut.
Senyum ramah terpancar di wajah sang peracik Kopi Leworok ini. Tegur sapa pun dimulai. Ternyata sang peracik kopi ini bernama Yosep Lawe Oyan.
Dalam meracik dan mempromosikan Kopi Leworok itu, ia tidak sendiri. Istri tercintanya pun ikut aktif memasarkan hasil racikan mereka kepada publik.
Kepada Kompas.com, ia menceritakan awal perjuangannya meracik kopi dari Kampung Leworok, Desa Leraboleng, Kecamatan Titihena, Kabupaten Flores Timur hingga Kopi Leworok dikenal dan kini digandrungi para pecinta kopi di nusantara ini.
Comments
Post a Comment