Ubud di Gianyar, Bali sedang dikaji untuk menjadi destinasi gastronomi dunia oleh United Nations World Tourism Organization ( UNWTO). Proses penilaian akan berlangsung selama satu tahun ke depan, dengan berbagai penilaian teknis yang dilakukan oleh UNWTO langsung.
Jika berhasil, maka Ubud akan menjadi destinasi gastronomi dunia pertama dari UNWTO dan akan menjadi prototipe atau percontohan daerah lain di dunia.
"Saya ingin Indonesia punya destinasi kuliner kelas dunia, untuk itu kita butuh sertifikasi. Best endorser (promotor terbaik) adalah lembaga dunia seperti UNESCO atau UNWTO dan tidak mudah mendapatkannya.
Sertifikasi ini gunanya seperti award (penghargaan)," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya ditemui di acara jumpa pers Destinasi Gastronomo Dunia dari UNWTO, Gedung Sapta Pesona, Selasa (11/6/2019).
Lebih rinci, Lead Exeperts dari UNWTO Profesor Roberta Garibaldi menjelaskan ada tiga proses penilaian yang harus dilalui Ubud untuk menjadi gastronomi dunia versi UNWTO.
Pertama adalah melakukan inventarisasi aset dan atraksi gastronomi termasuk memetakan kesiapan industri dan pelaku usaha yang kemudian dibukukan dalam sebuah laporan dan diajukan ke UNWTO.
Kedua, penilaian oleh UNWTO dan dilakukan kick off proses verifikasi dan analisis melalui metode yang cukup detail termasuk wawancara kepada semua stakeholders gastronomi, produsen, hotel, restoran, chefs, inisiator food festival, pemerintah daerah, penyedia transportasi, akademisi, dan wisatawan lokal juga asing.
Proses di lapangan akan berlangsung selama hari di Ubud, Gianyar, dan sekitarnya, sedangkan penyebaran kuisioner akan dilakukan lewat online dan langsung selama tiga minggu. Pada tahap ini juga dilakukan perencanaan dan strategi rekomendasi.
Ketiga, rekomendasi yang perlu diterapkan dan dilakukan oleh stakeholders untuk kemudian dilakukan penilaian kedua yang dijadwalkan awal Agustus 2019.
Jika hasil penilaian yang didapat sesuai dengan standar UNWTO maka pada 2020 Ubud mendapat predikat sebagai Destinasi Gastronomi Dunia.
Menjadi yang terbaik akan menaikan 3C seperti saat kita meraih penghargaan dunia yaitu Credibility, Confidence, and Calibrate. Begitupun program destinasi gastronomi berstandard UNWTO ini akan menjadi pencapaian pariwisata Indonesia untuk menjadi yang terbaik di global," jelas Arief.
Comments
Post a Comment