- "Kalau sampai nyasar bertemu kembali di gerbang Nuruosmaniye ya," kata pemandu wisata di Turkim Sarhad sesampainya kami di kawasan Grand Bazaar Istanbul, Selasa (12/3/2019).
Sontak kami semua menjawab, "Gerbang apa, tolong ulangi?"
Grand Bazaar adalah salah satu destinasi dalam Zaloramadhan Discoveries bersama Zalora Indonesia dan Klook Travel Indonesia. Pasar ini salah satu yang terbesar dan tertua di dunia. Dibuka sejam 1461 ketika Istanbul bernama Kostantinopel.
Kegiatan jual beli di kawasan Grand Bazaar bahkan diperkirakan sudah ada sejak era sebelum era Kostantionpel, tepatnya Bizantium.
Dahulu biaya sewa toko di Grand Bazaar disalurkan untuk mengelola Hagia Sophia, yang kala itu masih menjadi masjid.
Ada 64 gerbang masuk Grand Bazaar dengan lebih 4.000 toko di dalamnya. Saking besarnya Grand Bazaar beralamat di enam jalan Istanbul.
"Sebenarnya kamipun (warga lokal) sulit menyebut nama gerbang Grand Bazaar dan ini sangat besar. Jadi setiap gerbang dinomori. Seperti Nuruosmaniye ini gerbang nomor satu," jelas Sarhad.
Memasuki Grand Bazaar layaknya memasuki labirin. Semua tokonya sangat mirip dengan barang jualan yang serupa pula. Pasar tertutup ini juga punya dekorasi atap dan besar lorong yang sama persis.
Untuk barang yang dijual kebanyakan toko menjual Turkish Delight atau manisan khas Turki, perhiasan emas, pakaian, dan rempah-rempah.
Keahlian menawar sangat dibutuhkan saat belanja di Grand Bazaar. Lantaran harga yang dibuka cukup tinggi untuk turis.
"Jangan takut tersasar jika ke Grand Bazaar, karena pasti tersasar," Kata Sarhad sambil tertawa.
Sarannya belanjalah sepuasnya, tawar, dan hafalkan nomor gerbang masuk dan tentukan menjadi titik temu bersama rombongan wisatawan.
Jika tidak niat belanja, jalan-jalan di pasar bersejarah ini juga cukup menyenangkan sembari melihat geliat aktivitas di pasar yang sangat bersih ini.
Comments
Post a Comment