Taman Nara kian terkenal di kalangan wisatawan yang berkunjung Jepang. Lokasinya mudah digapai, hanya 45 menit berkendara dengan dari Kyoto.
Taman ini semakin dikenal karena kehadiran 1.000 ekor rusa yang berkeliaran bebas. Rusa-rusa di Taman Nara terkenal dapat menggerakan tubuh seperti membungkuk saat meminta makan kepada wisatawan.
Menariknya rusa-rusa ini dianggap suci dalam kepercayaan Shinto. Sejarah mencatat Taman Nara sebagai salahs atu taman tertua di Jepang yang dibangun pada 1880. Tadinya Taman Nara merupaan rumah dari klan Kofokuji, salah satu klan paling berpengaruh di Jepang.
Ada Kuil Todaiji yang berlokasi di taman, tercatat sebagai bangunan kayu terbesar yang masuk dalam daftar situs warisan dunia UNESCO. Tak hanya itu, di Taman Nara juga terdapat Pagoda ke dua tertinggi di Jepang yang dibangun 1.000 tahun lalu dan National Treasure Museum.
Kehadiran rusa di Taman Nara diperkirakan sudah ada sejak sangat lama. Pada 1177, seorang bangsawan Kujo Kanezane mengunjungi area yang sekarang Taman Nara bersama keluarganya.
Ia kemudian melihat rusa menghampiri seorang anak laki-laki, kemudian anak tersebut membungkuk seperti memberi hormat kepada rusa.
Pada 1189, Kanezane kembali lagi ke daerah tersebut untuk melihat pembangunan kuil. Lantas ia kembali dihampiri rusa. Reaksi Kanezane yang juga membuatnya bingung adalah membungkuk memberi hormat pada rusa. Sejak saat itu rusa dianggap sebagai tanda keberuntungan.
Pada 1.500an, ada ribuan rusa berkeliaran di kota. Bagi yang memburu rusa akan dikenakan hukuman mati. Meski peraturan belum pernah benar-benar dilaksanakan, pada 2010 ada seorang pria yang dipenjara 10 bulan karena membunuh rusa di Taman Nara.
Sayangnya karena Taman Nara kian populer di kelangan wisatawan, membuat perubahan pada pola perilaku rusa. Dari yang tadinya jinak, rusa di Taman Nara dapat mengigit wisatawan saat diberi makan.
Pengelola Taman Nara memberi himbauan kepada wisatawan untuk tidak menahan makanan saat ingin diberikan ke rusa, tidak menggoda rusa, siapkan makanan dan berikan jika dihampiri rusa yang membungkuk.
Jika memang tidak ingin bermain dengan rusa, dapat memberi isyarat lamaian tangan. Sebab rusa di Taman Nara juga mengerti lambaian tangan adalah ucapan selamat tinggal.
Comments
Post a Comment