Wonogiri memiliki cukup banyak kuliner tradisional, seperti thiwul, cabuk, hingga besengek. Besengek merupakan makanan khas Wonogiri yang berasal dari daerah Manyaran. Makanan ini tergolong cukup langka.
Untuk menemukan dan mencicipinya, Anda bisa menyambangi Pasar Manyaran yang digelar pada hari pasaran (kliwon, pahing, pon), serta Pasar Dhoplang di Wonogiri.
Pasar Dhoplang merupakan pasar yang khusus menjual makanan-makanan "jadul", terutama makanan khas Wonogiri. Pasar ini hanya digelar tiap Minggu pagi di daerah Pandan, Slogoimo.
Terbuat dari tempe mlanding sama cabai hijau kadang ditambah dengan kulit melinjo, ujar Ibu Lilis Endang, pengelola Pasar Dhoplang kepadaKompasTravel.
Besengek memiliki rasa yang gurih, dengan aroma ketumbar yang kuat. KompasTravel sempat mencoba panganan ini saat datang ke Pasar Dhoplang beberapa waktu lalu. Makanan ini juga menggunakan bunga melinjo.
Besengek sendiri sebenarnya juga ada di wilayah Sunda. Akan tetapi, Besengek daerah Sunda merupakan masakan dengan bahan utama cabai hijau yang kemudian dicampur dengan berbagai bumbu.
Lain tempat, lain masakan. Besengek di daerah Wonogiri selalu identik dengan tempe melanding atau tempe yang terbuat dari petai cina. Sekilas, bentuk besengek mirip dengan tempe terik (tempe bersantan). Umumnya Besengek disajikan di atas daun pisang.
Pembuatan Besengek sebenarnya juga cukup mudah. Ibu Lilis menuturkan cara memasak tempe ini adalah mencampur tempe dengan bumbu cabe rawit, sedikit bawang putih, bawang merah, ketumbar, tempe busuk, kemiri, gula merah, garam, salam, dan laos yang telah dihaluskan. Kemudian tempe dimasak dengan ditambah parutan kelapa muda, cabe hijau, dan kunyit. Tunggu sampai tempe agak kering, baru diangkat.
Nah, apabila Anda ingin menikmati Besengek tanpa perlu repot membuatnya sendiri, Anda bisa datang ke Wonogiri dengan mengunjungi Pasar Dhoplang setiap hari Minggu pukul 06.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB.
Comments
Post a Comment