Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang tak bisa ditelusuri dalam sekejap. Keadaan ini seringkali menjadi daya tarik wisatwan mancanegara berlibur atau sekadar berkunjung ke Bumi Pertiwi.
Melimpahnya kekayaan alam pun dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengolah dan menjadikannya sebagai sumber penghasilan. Tak terkecuali di sektor kuliner, Indonesia punya beragam olahan makanan.
Namun, warga Gunungkidul, Yogyakarta kerap membuat suatu makanan yang tak biasa, bahkan terbilang ekstrem. Berikut beberapa makanan ekstrem khas Gunung Kidul. Anda berani mencoba?
Puthul merupakan sejenis kumbang yang banyak terdapat di dedaunan di awal musim penghujan.
Oleh masyarakat Gunungkidul, Yogyakarta, Puthul dijadikan sebagai bahan utama pembuatan makanan. Hal ini dilakukan lantaran larva Puthul dianggap sebagai hama sehingga berpotensi merusak pertanian warga.
Sebelum digoreng, Puthul dibersihkan menggunakan air. Bagian sayap puthul yang cukup keras itu harus lepaskan terlebih dahulu dari tubuhnya. Jika sudah bersih, Puthul di beri bumbu bacem kemudian ditiriskan dan digoreng.
Tak hanya menjadi hidangan konsumsi, Puthul juga dijual oleh warga setempat sebesar Rp 40.000 per 1.500 ml botol air mineral.
Sebuah warung di Gunungkidul menghidangkan dan mejual kelelawar atau codot bacem.
Hewan nokturnal ini memiliki cita rasa manis yang memanjakan lidah. Tekstur daging sedikit alot, namun tulangnya dirasa renyah jika digigit.
Selain penasaran, penikmat kelelawar bacem ingin mencari kesembuhan untuk penyakit asma, kencing manis, asam urat hingga orang yang ingin menyembuhkan luka.
Kelelawar bacem ini dijual dengan harga terjangkau, hanya Rp 7000 per ekornya. Kebanyakan kelelawar didapat dari warga setempat yang mencari di gua yang ada di sekitar kecamatan Panggang.
Serangga tawon juga tak lepas dari bahan makanan olahan. Biasanya, masyarakat Gunungkidul memasak tawon goreng untuk konsumsi pribadi.
Namun, hanya anak tawon yang diambil dari sarangnya untuk kemudian dicuci dan dicampur bumbu. Warga setempat hanya menggunakan bawang putih dan garam tumbuk, lalu dicampurkan. Bisa juga menggunakan bumbu kaldu saset yang biasa dijual di toko.
Setelahnya, anak tawon digoreng sampai bumbunya meresap. Jangan lupa terus diaduk agar matangnya merata.
Comments
Post a Comment