Skip to main content

travel andini wonosobo Zaman Dulu, Lapangan Banteng Tempat Berkumpulnya Para Elite Batavia

travel nusa Wajah baru Bapangan Banteng, Jakarta Pusat. Foto diambil Senin (23/7/2018)

Sebagai fasilitas publik, Lapangan Banteng yang terletak di kawasan Jakarta Pusat memiliki fasilitas yang didesain sedemikian rupa agar mampu mengakomodasi kepentingan warga dari beragam usia dan kalangan.

Maka tak heran jika Lapangan Banteng dilengkapi dengan trek atletik yang dapat digunakan warga segala usia yang hobi berlari untuk berlatih. Ada juga area bermain anak yang ukurannya cukup luas dengan beragam fasilitas permainan yang menarik.

Kemudian ada juga amphitheatre yang dapat menampung ribuan orang, dinding-dinding berisi kutipan cerita sejarah, air mancur hingga Monumen Pembebasan Irian Barat setinggi 9 meter yang dapat dinikmati siapa saja.

Tapi taukah Anda, pada abad-19 kondisi Lapangan Banteng tak seperti sekarang. Dikutip dari buku brjudul The Origin of The Place Names in Jakarta atau Asal-usul Nama Tempat di Jakarta karya Rachmat Ruchiat, anya kalangan elit kota Batavia yang kerap mengunjungi kawasan ini.

Dalam bukunya Rachmat berkisah, pada waktu J.P. Coen membangun kota Batavia di dekat muara Ci Liwung, daerah sekitar Lapangan Banteng masih berupa hutan belantara yang dikelilingi rawa-rawa.

Kemudian pada tahun 1632, lapangan tersebut menjadi milik secara resmi oleh seorang tuan tanah bernama Anthony Paviljoen. Menurut informasi yang dihimpun KompasTravel, tak hanya kawasan Lapangan Banteng, saat itu Anthony Paviljoen juga menjadi pemilik tanah yang kini telah dibangun menjadi Stasiun Gambir.

Diinspirasi dari nama pemiliknya, lapangan (Lapangan Banteng) itu dikenal dengan sebutan Paviljoensveld atau Lapangan Paviljoen Jr. Agaknya pemilik kawasan itu lebih suka menyewakannya kepada orang-orang Cina yang menanaminya dengan tebu dan sayur-mayur, sebut Rachmat dalam bukunya.

Setelah Anthony Pavijoen, kepemilikan Lapangan Banteng berpindah-pindah. Mulai dari Anggota Dewan Hindia bernama Cornelis Chastelin, Justinus Vinck, hingga Gubernur Jenderal van der Parra.

Pada awal abad ke-19 Lapangan Banteng yang saat itu diberi nama Weltevreden kian berkembang. Gedung-gedung mulai dibangun di sekitar kawsan tersebut yang membuat tampilanya menjadi lebih elite.

Tak hanya gedung-gedung, di sekitar Lapangan Banteng juga dibangun tangsi pasukan infanteri hingga berbagai gudang senjata lainnya yang tersebar sampai Taman Pejambon yang terletak di belakang kantor Kementerian Keuangan kini.

Pada pertengahan abad ke-19 Lapangan Banteng menjadi tempat berkumpulnya golongan elite Kota Batavia (nama yang diberikan belanda pada koloni dagang yang ini berkembang menjadi Jakarta), sebut Rachmat dalam bukunya.

Setiap Sabtu sore sampai malam, golongan elite Batavia akan berkumpul dan bersama-sama mendengarkan musik militer di Lapangan Banteng.

Comments

Popular posts from this blog

travel dari solo ke bojonegoro Viral, Curhat Kekecewaan Turis Thailand saat Perjalanan Menuju Gunung Bromo

travel orange Unggahan seorang turis asal Thailand, Jirote Wangcharoen, di sejumlah grup beredar luas di media sosial Facebook. Dalam unggahannya, Jirote menuliskan pengalamannya yang tak mengenakkan saat melakukan perjalanan ke kawasan Bromo, Jawa Timur, pada pertengahan Juni lalu. Ia mengaku terkejut karena "digetok" harga tinggi untuk tarif transportasi dari Probolinggo menuju Bromo. " Ada mafia di sini yang tidak bersahabat dengan wisatawan. Saya tidak akan kembali lagi. Sepertinya tidak ada hubungannya dengan wisatawan seperti ini. I can't take Gojex here I must use them service they ask me 550000 IDR per car from Probolinggo to Bromo tpp expensive gojek ask me only 300000 IDR per car when i walk far away from them but them take motorcycle to block and will attack mee. I must tell them that i will sleep here at Probolinggo not go anywhere. But them found me at Cemeru Lawang and must use them service I pay 40000 IDR per person Them send me at Bayuangga again d...

travel andis pekalongan Novotel Hadirkan Hotel Bernuansa Jepang di Kawasan Industri Karawang

travel madiun semarang Novotel membuka hotel bintang empat terbarunya di Jalan Interchange Karawang Barat, Margakarya, Telukjambe Barat , Karawang. Menariknya hotel yang mulai beoperasi pada akhir 2018 ini memiliki nuansa interior dan layanan ala Jepang. Meski telah beroperasi sejak 2018, Novotel Karawang dibuka secara resmi oleh Bupati Kabuaten Karawang, Cellica Nurrachadiana pada Jumat (29/3/2019). General Manager Novotel Karawang Ary Risdijawan mengatakan, Novotel Karawang terletak persis di pintu gerbang barat menuju Kota Karawang. Hal ini yang menurutnya menjadikan posisi Novotel Karawang sangat strategis. Apalagi pemerintah juga sudah mempercantik gerbang masuk Karawang Barat ini dan kita berada di tepat di pintu gerbang itu. Jadi kalau akan keluar dari pintu tol kita sudah dapat melihat bangunan Novotel Karawang ini. Semoga nanti kita bisa klaim bundaran ini menjadi bundaran Novotel, jadi seperti Bundaran HI di Jakarta, ujar Ary. Ary menambahkan, tak hanya dekat dengan kawasan ...

5 Fungsi Nefron

Nefron yakni unit struktural dan fungsional mikroskopik ginjal. Nefron terdiri dari renal korpuskula dan renal tubulus. Renal korpuskula terdiri dari seberkas kapiler yang disebut glomerulus dan diselubungi oleh kapsula Bowman. Tubulus ginjal mencakup tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, dan tubulus kontortus distal. Seorang cendekia balig cukup akal sehat mempunyai 0,8 hingga 1,5 juta nefron di setiap ginjal. Berikut yakni beberapa fungsi nefron. Langsung saja kita simak yang pertama: Bagian dari: Nefron (Artikel Lengkap) Melakukan penyaringan darah. Proses ini disebut filtrasi dan dilakukan di glomerulus. Melakukan penyerapan kembali. Proses ini disebut reabsorpsi dan dilakukan di tubulus kontortus proksimal. Melakukan sekresi zat berlebih atau tak berkhasiat dari tubuh. Proses ini disebut augmentasi dan dilakukan di tubulus kontortus distal. Berperan utama dalam ekskresi urin. Mengatur kadar zat dan cairan dalam tubuh. Anda dapat request artikel apa saja melalui ------- ata...