Pendiri Masjid Dian Al Mahri atau dikenal Masjid Kubah Emas di Depok, Jawa Barat, Dian Djuriah Rais tutup usia, Jumat (29/3/2019). Dian adalah sosok di balik bangunan ikonik di Depok ini.
Menurut skripsi karya Mirza Shahrani, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008, "Masjid Kubah Emas di Depok: Fenomena Reproduksi Masjid Kawasan Timur Tengah Dalam Konteks Indonesia", Dian merupakan pengusaha asal Banten yang lahir pada 1953.
Usaha Dian ada banyak, salah satunya di bidang properti yang dirintis sejak 1980. Ia lebih banyak menjalankan usaha di Singapura, Malaysia, dan Arab Saudi.
Selain terkenal sebagai pengusaha sukses, Dian juga terkenal sebagai seorang dermawan yang gemar membantu anak yatim piatu dan membangun masjid sebagai bentuk ibadah. Tercatat kurang lebih ada 1.000 masjid yang dibangun Dian tersebar di Indonesia.
Dian disebutkan membangun masjid berdasarkan spontanitas. Saat jalan-jalan ke suatu daerah dan melihat masyarakat membutuhkan masjid, secara spontan Dian akan membantu pembangunan masjid di daerah tersebut.
Salah satu yang paling terkenal adalah Masjid Dian Al Mahri yang dibangun pada 2001 dan selesai pada 2006. Masjid Dian Al Mahri dengan luas 8.000 meter persegi berdiri di lahan seluas 70 hektar, membuatnya menjadi masjid dengan lahan terluas di Jabodetabek.
Dalam skirpsi tersebut juga diungkapkan bahwa Dian berpendapat masjid adalah representasi rumah Tuhan, sehingga membangun masjid yang indah dan megah adalah sebuah bentuk ibadah.
Masjid yang megah dan indah, menurut Dian, juga dapat mengantarkan perasaan, menggetarkan jiwa, menggenapkan niat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, Sedangkan keindahan masjid mampu mengingatkan manusia akan kebesaran Tuhan.
Untuk menghadirkan masjid yang mampu menjadi simbol keagungan Islam, maka Dian beranggapan arsitektur masjid tersebut harus mencirikan arsitektur Islam yang kuat.
Dalam hal ini ia mengacu pada daerah asal kelahiran Islam, yakni Timur Tengah. Itulah rujukan desain Masjid Kubah Emas. Arsitektur masjid di Timur Tengah memiliki ciri khas kubah, minaret, halaman depan, serta penggunaan detail atau hiasan dekoratif berbentuk geometris.
Ciri khas Masjid Kubah Emas tampak dari lima kubah yang dilapisi emas. Pemasangan emas dilakukan dengan tiga teknik.
Pertama dengan serbuk emas yang terpasang di mahkota pilar, gold plating terdapat pada lampu gantung, pagar mezanin, ornamen kaligrafri kalimat tasbih, dan pucuk langit langit kubah, Sedang kubah utama dan kubah menara menggunakan teknik gold mozaik solid.
Masjid Kubah Emas sendiri berlokasi di Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Depok, Jawa Barat. Pemilihan Depok sebagai lokasi ini dengan alasan Dian gemar bercocok tanam dan ingin lingkungan masjid asri.
Kemudian Dian juga tinggal di kawasan tersebut, karena dinilai Depok mudah diakses jika harus ke Jakarta, dan lahan pembangunan Masjid harus besar dan Depok yang dipilih.
Dian berharap Masjid Kubah Emas menjadi kawasan terpadu yang memfasilitasi kebutuhan umat Islam akan sarana ibadah, dakwah, pendidikan, dan sosial yang menyatu dalam kawasan Islamic Center Dian Al Mahri.
Dalam kawasan tersebut juga berdiri rumah pribadi Dian, gedung serba guna, vila, dan pertokoan. Ia sebenarnya juga berharap adanya pembangunan rumah sakit, dan sekolah asrama dalam kawasan Masjid Kubah Emas.
Pada hari Minggu atau libur, Masjid Kubah Emas didatangi sekitar 10.000 orang. Jumlahnya bahkan lebih saat ada hari raya atau peringatan Agama Islam. Banyaknya pengunjung, membuat masyarakat sekitar juga terbantukan dalam sektor ekonomi dari Masjid Kubah Emas.
Comments
Post a Comment