Korea Selatan membuka jalur pendakian bagi wisatawan di lokasi yang tidak biasa, yakni di zona perbatasan milter antara Korea Setalan dan Korea Utara (demilitarized zone).
"Pembukaan jalur ini menunjukkan berkurangnya ketegangan militer di Semenanjung Korea setelah perjanjian militer pada KTT 19 September 2018. Pengunjung akan sepenuhnya dilindungi oleh militer kita, di bawah jaminan keamanan yang ketat," kata Kepala Biro Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan, Kim Hyun Ki dilansir dari KBS.
Korea Selatan dan Korea Utara pada KTT 19 September 2018, telah sepakat mengambil langkah untuk mengurangi ketegangan di zona perbatasan.
Panjang zona perbatasan kedua Korea adalah 250 kilometer, dengan lebar empat kilometer. Lewat perjanjian KTT, kedua negara sepakat menghapus sekitar 20 pos penjaga militer di zona perbatasan.
Untuk awal, Korea Selatan membuka jalur pendakian yang disebut 'DMZ Peace Trails' di daerah Goseong, Cheorwon, dan Paju. Jalur Goseong dibuka April 2019 ini, dua lainnya dijadwalkan menyusul pada tahun ini.
"Untuk perlindungan lingkungan dan ekologi, setiap pembangunan akan diminimalkan dengan menggunakan jalan dan pagar yang ada. Kami juga berusaha menyusun rencana untuk meminimalkan gangguan pada kehidupan hewan liar dan mencegah masuknya spesies (hewan) asing ke dalam kawasan. Kami juga akan secara teratur memantau dampak ekologis melalui pembentukan sistem survei tak berawak," jelas Kim Hyun Ki.
Meski sepakat menghilangkan 20 pos penjaga zona perbatasan militer, masih ada 200 pos penjaga milik Korea Selatan dan Korea Utara pada zona perbatasan. Untuk itu pendakian turis di DMZ Peace Trail wajib dipandu tentara Korea.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan sendiri menyebutkan sedang berkoordinasi dengan Komando PBB yang mengawasi gencatan senjata Perang Korea untuk memastikan keselamatan semua pengunjung.
Comments
Post a Comment