Bukan hanya Patung Liberty, Kota New York di Amerika Serikat akan segera memiliki ikon wisata lain bernama Edge. Apa keistimewaannya?
Edge akan mulai dibuka pada tahun depan dengan wujud seperti balkon yang menjulur keluar dari tubuh menara 30 Hudson Yards lantai 100. Balkon ini bakal menjadi dek pengamatan terjangkung di belahan bumi bagian barat dengan tinggi 1,1 kaki atau setara 335 meter.
Untuk menjejakkan kaki di area yang luasnya nyaris mencapai 2.300 meter persegi ini, pengunjung perlu menaiki elevator selama 1 menit. Lantainya terbuat dari kaca, membuat pengunjung leluasa memandang lanskap New York laiknya mata burung.
Di samping itu, terdapat pula restoran seluas 3 ribu meter persegi yang berada di bagian dalam gedung.
Calon pengunjung dapat mulai melakukan booking secara kelompok mulai kuartal awal 2020 mendatang, meskipun belum ada tanggal resmi dibukanya Edge.
Edge mengundang pengunjung untuk berjalan-jalan di angkasa dan merasakan lanskap Kota New York yang tiada duanya, ujar Jason Horkin, Executive Director Hudson Yards Experiences.
Nama Edge sendiri dipilih untuk mencerminkan desainnya yang memang berada di sisi ujung menara, sekaligus menggambarkan sensasi tersendiri yang bakal dirasakan oleh pengunjung.
Setelah resmi dibuka, Edge bakal mengangkangi dek pengamatan di Empire State Building yang tingginya 1.050 kaki maupun Rockefeller Center dengan tinggi 850 kaki.
Menara ini sendiri dibangun di atas lahan seluas 28 hektar di Manhattan dan menjadi real estate terbesar yang pernah didirikan di Amerika Serikat. Biaya pembangunannya mencapai 28 miliar dolar AS atau hampir mencapai Rp 400 triliun.
Comments
Post a Comment