Menikmati keindahan dunia bawah laut dengan melakukan diving atau snorkeling tentu akan menjadi kegiatan yang menyenangkan. Namun keindahan laut tersebut tak akan tampil maksimal jika Anda mengalami gangguan mata seperti minus atau silinder.
Alhasil sejumlah orang memilih mengenakan lensa kontak atau soflens ketika melakukan aktivitas-aktivitas laut ini. Namun apakah langkah ini aman?
Instruktur selam dari Professional Association of Diving Instructors (PADI) Andre Hartono mengatakan, penggunaan softlens saat diving atau snorkeling dapat dilakukan jika Anda telah terbiasa melakukan mask clearing atau pembersihan kacamata selam saat terjadi kebocoran.
Kan ada mask clearing, saat kita mask clearing tidak buka mata itu enggak ada masalah, kata dia saat ditemui Kompas.com di acara Deep and Extreme Indonesia (DXI) 2019 baru-baru ini.
Meski dapat dilakukan, penggunaan softlens akan beresiko apalagi jika Anda tak dapat mengatasi kebocoran kacamata selam dengan baik. Menurut Andre, cara paling aman adalah dengan mengenakan kacamata selam yang memang dirancang untuk mata minus.
Ia menambahkan, pemilihan kacamata selam minus ini juga tak dapat sembarangan dilakukan.
Kalau kita bicara soal masker (kacamata selam) yang minus, karena di air itu kan ada yang namanya pembesaran. Di mana kalau kita lihat objek di dalam air itu lebih dekat dan terjadi pembesaran. Makanya ketika orang menggunakan lensa minus, itu harus dikompensasi artinya dari minus 4 misalnya harus dikurangi 0,5 karena ada pembesaran di dalam air, kata dia.
Menurutnya, saat ini telah tersedia beragam aplikasi online yang dapat membantu Anda menentukan kacamata selam yang sesuai untuk mata Anda yang minus.
Apalagi kalau ada minus ada silinder, harus sesuai kombinasinya. Makanya sekarang di aplikasi online itu sudah ada plikasi untuk menentukan minus masker selam. Misal kita tinggal masukin minus berapa nanti akan keluar hasilnya masker dengan minus berapa yang harus dipakai, paparnya.
Untuk harga kacamata selam yang juga dapat digunakan untuk kegiatan snorkeling harganya berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta.
Nanti pengerjaannya biasanya tidak lama. Kalau persediaan lensanya ada, maka 10 menit juga sudah jadi kacamatanya, pungkas Andre.
Comments
Post a Comment