Berkunjung ke situs-situs sejarah perjuangan bangsa memang bisa membangkirkan semangat dan kebanggaan sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Salah satu perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh sampai terlupakan adalah kisah Jenderal Sudirman. Sebagai panglima tentara pertama, Jenderal Sudirman harus menghadapi Belanda yang berusaha untuk menguasai kembali Indonesia.
Saat ini ada banyak monumen atau museum Jenderal Sudirman untuk mengenang perjuangan Sang Jenderal. Salah satu monumen untuk mengenang perjuangan Jenderal Sudirman ada di Desa Pakis Bariu, Kecamatan Nawangan, Pacitan.
Monumen yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2008 ini memiliki patung Jenderal Sudirman setinggi delapan meter. Selain itu ada pula relief yang menggambarkan kisah hidup Sang Jenderal.
Berikut ini 4 tips berkendara menuju Monumen Jenderal Sudirman di Pacitan:
Saat ini aplikasi penunjuk arah memang menjadi andalan untuk mencapai tempat baru yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Akan tetapi, jika akan berkunjung ke Monumen Jenderal Sudirman di Pacitan, hendaknya matikan aplikasi penunjuk arah.
Memang aplikasi penunjuk arah mampu menyediakan rute untuk sampai monumen. Tetapi jalan yang akan dilewati berdasarkan aplikasi tidaklah baik. Bisa jadi nanti perjalanan akan mblusuk di jalan-jalan yang sempit dan sangat curam.
Rute termudah jika dari Wonogiri atau Ponorogo adalah melalui jalan utama Wonogiri-Ponorogo. Sesampainya di Kecamatan Purwantoro, akan ditemukan plang petunjuk arah menuju Monumen Jenderal Sudirman.
Selanjutnya perjalanan tinggal menuju arah selatan mengikuti jalan utama. Plang penunjuk arah menuju monumen nantinya masih akan terpampang di pinggir jalan, terutama setelah sampai Kecamatan Jeruk, Pacitan sehingga cukup ikuti arah yang ditunjukkan.
Comments
Post a Comment