Kabupaten Bantul, Yogyakarta terkenal dengan wisata alam hutan pinus yang memukau wisatawan. Bahkan, hutan ini sempat disebut Presiden Joko Widodo sebagai hutan pinus photo genic atau instagramable.
Namun, ternyata Bantul tak hanya sebatas hutan pinus ataupun wisata alam lainnya. Kuliner di Bantul juga patut untuk dieksplorasi wisatawan.
Di Bantul terdapat beberapa makanan unik yang mungkin luput dari daftar target kuliner wisatawan. Berikut 3 di antaranya:
Di Dusun Jembangan, Bantul terkenal dengan sate berbahan dasar daging kuda. Banyak warung menjajakan sate kuda di sini, salah satunya warung Segoro Roso'. Warung ini cukup ramai dikunjungi.
Satu porsi sate kuda yang berisi empat tusuk, ditambah nasi atau lontong sayur dibanderol Rp 25.000. Cukup terjangkau untuk sate yang jarang dijumpai.
Sate kuda terasa sedikit berbeda dengan daging kambing ataupun sapi. Daging kuda memiliki tekstur agak empuk, namun sedikit pulen.
Untuk dapat ke warung ini, wisatawan bisa langsung ke Jalan Pleret menuju Jalan Segoroyoso sampai bertemu jembatan kali opak. Tak jauh dari situ, warung Segoro Roso bisa dijangkau.
Bakso tentu sudah menjadi olahan daging sapi yang sudah biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia. Tapi, bagaimana jika bakso tersebut berbentuk kerucut seperti tumpeng?
Bakso ini bisa ditemukan di sebuah warung milik di Imogiri, Bantul. Selain berbentuk tumpeng, bakso ini juga memiliki isian untuk menjadi pembeda.
Pengunjung bisa mencicipi bakso tumpeng ini mulai dari Rp 15.000 untuk ukuran kecil, Rp 20.000 untuk ukuran sedang, dan Rp 25.000 untuk ukuran besar.
Wisatawan bisa menjumpai bakmi karet hanya di Ronalee Resto yang terletak di Jalan Imogiri Timur, Pleret, Bantul. Menu ini mirip dengan mie ayam.
Bedanya, bakmi karet terbuat dari terigu khusus sehingga teksturnya kenyal dan terasa lebih lembut di lidah.
Selain itu, bakmi ini memiliki kuah yang kental dan potongan daging ayam dengan rempah yang kuat, mirip dengan mi Aceh.
Comments
Post a Comment