Salah satu obyek wisata budaya yang kerap dikunjungi para wisatawan yang di Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah Sanggar Budaya Bliran Sina.
Sanggar Budaya Bliran Sina ini berada di Desa Watublapi, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka. Namanya tentu sudah tidak asing bagi masyarakat Sikka dan para wisatawan nusantara dan mancanegara yang berkunjung ke Maumere.
Senin (29/4/2019), saya diajak seorang teman jurnalis asal Maumere untuk mengunjungi Sanggar Budaya Bliran Sina itu.
Sebelum berangkat, terlebih dahulu kami menelepon Ketua Sanggar Bliran Sina, Yosef Gervasius.
Yosef pun menjawab telepon kami dan mempersilahkan datang berkunjung. Kebetulan hari itu, katanya, sedang ada tamu asing yang berkunjung ke Sanggar Bliran Sina.
Pukul 10.05 kami keluar dari kota Maumere. Kami menempuh perjalanan sekitar 15 kilometer dengan waktu 30 menit dari kota Maumere. Tiba di Sanggar budaya Bliran Sina pada pukul 11.15.
Saat memasuki gerbang Sanggar Budaya Bliran Sina, kami menyaksikan kain tenun ikat yang berbaris rapi dengan aneka warna. Tentu ini sangat menakjubkan karena baru pertama kali berkunjung ke tempat ini.
Di sanggar itu, kami disambut seorang ibu bernama Adriana Eni yang berpakaian adat lengkap. Dia orang khusus untuk menerima tamu yang berkunjung ke Sanggar itu.
Kami pun langsung memperkenalkan diri dan bersalaman dengan Adriana.
"Kamu dari media yang tadi telepon?" tanya Adriana seraya mempersilakan kami duduk di bangku yang sudah disediakan.
Setelah itu, Adriana mengajak kami untuk menyaksikan proses pembuatan kain tenun ikat yang sedang diperagakan oleh beberapa ibu-ibu yang adalah anggota kelompok sanggar kepada wisatawan asal Jerman.
"Ini ada tamu dari Jerman tadi, mereka mau menyaksikan langsung proses pembuatan kain tenun ikat. Mulai dari pintal kapas, proses pewarnaan, sampai pada proses menenun untuk jadi sebuah kain tenun ikat. Mari kita lihat sama-sama," ajak Adriana.
Satu per satu, ibu-ibu di sanggar itu mendemonstrasikan tahap-tahap pembuatan kain tenun ikat secara tradisional.
Kedua tamu asal Jerman mendokumentasikan semua tahap-tahap pembuatan kain tenun ikat di Sanggar Bliran Sina.
Comments
Post a Comment