Situ Gunung Suspension Bridge atau Jembatan Gantung Situ Gunung baru saja diresmikan oleh Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Sabtu (9/3/2019).
Jembatan ini diklaim sebagai jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara dengan panjang 243 meter, lebar 1,2 meter, serta ketinggian dari dasar tanah 107 meter.
Jembatan gantung ini terbuat dari susunan kayu ulin dan kayu merbau seberat 80 ton dan berada di Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Resor Situgunung, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat. Jembatan ini dibangun atas kerja sama Balai Besar TNGGP dengan PT Fontis Aqua Vivam sejak Mei 2017.
Beberapa bulan sebelum diresmikan, Kompas.com berkesempatan mencoba merasakan sensasi menyeberangi jembatan gantung ini. Bagaimana rasanya?
Berdiri di titik awal penyeberangan rasanya sangat mendebarkan. Jembatan di bagian tengah tampak bergoyang ke kanan dan kiri saat dilintasi pengunjung. Dari titik ini sungai yang melintang di bawah jembatan tampak kecil karena saat itu kami tengah berdiri di ketinggian 107 meter dari sungai. Betul-betul seperti uji nyali saat akan melitasi jembatan ini.
Kawasan wisata ini buka setiap hari mulai pukul 07.30 WIB sampai pukul 17.30 WIB.
Untuk dapat melitasi jembatan ini kami harus membayar tiket masuk kawasan wisata Situ Gunung sebesar Rp 50.000 per orang. Kemudian untuk menuju pintu masuk jembatan, kami harus berjalan sekitar 600 meter.
Setelah tiba di pintu masuk, petugas akan memasang sabuk pengaman di pinggang kami.Hal ini merupakan standar keselamatan bagi pengunjung. Jika di tengah jembatan tiba-tiba terjadi guncangan, wisatawan dapat mengaitkan sabuk ke ram di tepi jembatan agar posisinya tetap seimbang.
Kami kemudian mulai menginjakkan kaki ke badan jembatan. Di ujung jembatan rasanya tak ada yang aneh. Jembatan terasa stabil sehingga berjalan di atasnya hanya seperti berjalan di jembatan penyeberangan pada umumnya.
Para wisatawan memanfaatkan ujung jembatan ini untuk berfoto dan mengabadikan momen menyeberang jembatan panjang ini.
Kami terus berjalan menyusuri jembatan. Sekitar 20 meter berjalan, kami mulai merasakan guncangan. Sejumlah pengunjung mulai berpegangan pada ram jembatan di titik itu.
Kemudian bebrapa menit kemudian kami sudah berada tepat di bagian tengah jembatan. Di posisi ini sensasinya luar biasa. Guncangan semakin kencang, dan jika kami melihat ke bagian samping kami akan melihat sungai besar berada tepat di bawah kami.
Petugas disiagakan di bagian tengah jembatan untuk membantu wisatawan yang mengalami kendala dalam menyeberang.
Namun tenang saja, guncangan berangsur menghilang saat kami mulai mendekati ujung jembatan. Lega rasanya ketika sudah mencapai ujung jembatan.
Dari ujung jembatan, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan ke Curug Sawer yang jaraknya sekitar satu kilometer dari jembatan gantung. Benar-benar mendebarkan! Berani coba?
Comments
Post a Comment