travel agent di solo Tanggapan Menpar tentang Rencana Bandara Kualanamu jadi Hub Penerbangan di Asia Tenggara
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku setuju dengan gagasan penguatan bandara nasional sebagai hub penerbangan Indonesia dengan negara-negara di Asia Tenggara.
Hal ini disampaikan Menpar menanggapi langkah Garuda Indonesia mendukung Bandara Internasional Kualanamu di Medan sebagai hub penerbangan antara wilayah barat Indonesia dengan negara-negara di Asia Tenggara.
Setuju sekali itu, sangat setuju. Misalkan Kualanamu dari barat dijadikan hub, kami setuju. Sebelah utara Manado kita jadikan hub di sana sangat setuju dan sangat mendukung. Jadi kalau itu bisa terjadi itu sangat bagus. Kualanamu di barat , utara Manado, Timur Bali lah, selain Jakarta tentunya, karena kalau capital city itu pasti akan jadi hub, ujar Arief di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Jumat (22/3/2019).
Menpar menilai, untuk mewujudkan hal tersebut, harus dilakukan langkah-langkah penguatan. Menurutnya, salah satu faktor yang perlu diperkuat adalah maskapai penerbangan nasional.
Tentu harus kita mulai dengan national air carrier dulu. Kita membuat penerbangan sebanyak mungkin di sana, yang paling mudah mungkin menjadikan kalau dia lebih dari satu terminal, salah satunya LCCT (low cost carriet terminal). Karena dengan LCC biayanya akan separuhnya, kata dia.
Sebelumnya, Garuda Indonesia menyatakan komitmennya untuk memperkuat pengembangan Bandara Internasional Kualanamu Medan sebagai hub penerbangan domestik wilayah Barat dan wilayah Asia Tenggara.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara menyebutkan, posisi Medan semakin diuntungkan karena dekat dengan Singapura dan Kuala Lumpur yang tercatat sebagai pusat perekonomia di Asia Tenggara.
"Tentunya perlu dukungan semua pihak agar Kualanamu menjadi pintu masuk wisatawan asing ke Indonesia barat atau wilayah Indonesia lainnya. Kualanamu harus menjadi hub yang penting untuk mengimbangi bandara Singapura dan Kuala Lumpur". jelas Ari.
Potensi pasar yang terbuka luas tersebut, turut didukung dengan rencana pengembangan infrastruktur dan kapasitas bandara yang terus ditingkatkan oleh AP II, dimana pada tahun 2027 mendatang Bandara Internasional Kualanamu diproyeksikan dapat menampung lebih dari 47 juta penumpang.
Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, ia kerap menyebutkan rencananya menjadikan Singapura sebagai hub untuk menggenjot jumlah wisatawan mancanegara (wisman) hingga mencapai 20 juta di tahun 2019. Ia menyebut langkah ini sebagai langkah super ordinary.
"Jadi jangan perlakukan Singapura jadi kompetitor tapi jadi complement (pelengkap)," ungkap Arief.
Ia melanjutkan, contoh paling nyata adalah wisatawan asal India yang dapat menuju Indonesia lewat penerbangan lanjutan dari Singapura. Sebab untuk membuka penerbangan langsung dari suatu negara dibutuhkan proses yang cukup lama.
Ia berpendapat, penguatan bandara nasional dan internasional yang dijadikan hub perlu menjadi fokus untuk menarik lebih banyak wisman berwisata ke Indonesia.
Comments
Post a Comment