Jam menunjukkan pukul 14.00, WIB, Minggu (9/6/2019). Bangunan satu pintu dua lantai itu dipenuhi sejumlah pengunjung.
Lokasinya persis di Jalan Perdagangan, Desa Pusong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh. Itulah Warung Banglades.
Sebagian pengunjung terlihat menikmati makan siang. Sebagian lagi memilih untuk beli dalam bungkusan. Warung itu dibuka sejak tahun 1989 silam. Kini, Munzir, sebagai pengelola warung keluarga tersebut.
Sudah sejak lama, 1970-an awalnya Ayah buka warung. Tapi saat itu kaki lima, resmi di toko ini sejak 1989, kata Munzir.
Puluhan tahun lalu, sang ayah, Abdullah Delima Sigli, membuka bisnis kuliner itu. Nama Banglades pun diambil dari akronim singkatan namanya "Bang Lah Delima Sigli".
Almarhum meninggalkan resep bumbu turun temurun. Kami racik sendiri bumbu sop dan mi, kata Munzir, di balik meja kasir sambil tersenyum.
Warung itu menyediakan sop daging sapi. Dagingnya nan gurih dan empuk dipadu dengan kuah sop yang nikmat.
Dilengkapi dengan kecap asin yang dibalur dengan cabai rawit. Jika perlu saos, di piring terpisah, disediakan saos, mentimun yang dicincang dan kerupuk mulieng (melinjo).
Buka sejak pukul 09.00 hingga pukul 23.00 WIB saban hari, warung itu siap memanjakan lidah pecinta sop.
Nasi putih ditambah sop rasanya sungguh nikmat. Jika ingin menambah mi Banglades juga menjadi sensasi makan siang yang luar biasa.
Harganya masih terjangkau di kantong, hanya Rp 25.000 per porsi. Tersedia pula aneka jus dan minuman botol.
Mukhtar Juned, salah seorang pembeli, menyebutkan kelebihan sop di Warung Banglades tanpa penyedap rasa.
Murni bumbu yang diracik, rasanya juga nikmat. Tanpa penyedap. Saya suka yang tanpa penyedap, sehingga makanan yang sehat, kata Mukhtar.
Dia mengaku rutin berlangganan sop di warung itu. Sehingga, pemilik dan pelayan pun sudah hafal akan pesanannya.
Karena sudah puluhan tahun juga langganan. Saya rasa, kalau belum mencoba soto atau mi Banglades, belum sah singgah ke Lhokseumawe, tutur Mukhtar.
Untuk jam kunjungan, Munzir menyebutkan, pembeli pada hari Jumat lebih banyak dibanding hari biasanya.
Umumnya, setelah shalat Jumat pembeli memadati warung tersebut. Bahkan sering tidak tersedia tempat duduk, katanya.
Untuk itu, jika hari Jumat pembeli disarankan datang lebih awal sehingga kebagian soto yang sungguh nikmat itu. Selain soto, warung itu juga menyediakan mi Aceh.
Nah, penasaran rasa soto dengan daging sapi nan empuk, silakan mencoba soto di Banglades. Warung legendaris yang masih eksis di pusat Kota Lhokseumawe, Aceh.
Comments
Post a Comment