Saat ini tak sulit menemukan event marathon berskala internasional yang digelar di kota-kota besar di dunia, seperti salah satunya Jakarta.
Hal tersebut lantaran masyarakat kini semakin sadar terhadap pentingnya hidup sehat.
Tak kenal usia, profesi atau gender, event-event marathon selalu ramai diikuti oleh ribuan peserta. Kelas yang dibuka pun beragam, peserta dapat memilih sesuai dengan minat dan kemampuan.
Namun belakangan, tren menggelar event marathon di kota besar perlahan mulai bergeser. Tak hanya sebatas berolahraga, tren event marathon saat ini banyak berkolaborasi dengan sektor pariwisata.
Itu karena olahraga yang dipadukan dengan wisata atau sport tourism ini ternyata kian menarik minat banyak orang.
Contohnya di Indonesia. Dengan memanfaatkan keindahan alam yang melimpah, mulai dari laut, sawah, sungai, hingga wilayah pegunungan, banyak wilayah baru di Tanah Air kini mulai dilirik untuk menggelar event marathon berskala internasional.
Salah satunya adalah Yogyakarta. Kota pelajar ini pun menjadi wilayah favorit baru untuk menggelar event marathon karena memiliki banyak spot indah bagi wisatawan.
Mandiri Jogja Marathon 2019 misalnya, rampung digelar pada 28 April lalu, event ini menyediakan rute yang memanjakan mata.
Khusus pada kategori full Marathon, para pelari melintasi 13 desa di Yogyakarta serta 3 daerah tujuan wisata utama di Yogyakarta, seperti Candi Prambanan, Candi Plaosan dan Monumen Taruna.
Menilik rutenya, para pelari akan melewati berbagai destinasi. Bermula dari titik start di lapangan utama Roro Jonggrang, selanjutnya pelari akan menikmati pemandangan gugusan Gunung Merapi Kilometer (km) 13 hingga 15.
Selanjutnya di Km 26, pelari akan disambut oleh Monumen Taruna Perjuangan dengan Museum Pelataran.
Lalu di Km 37-39 pelari ditemani oleh indahnya Candi Plaosan Lor dan Plaosan Kidul, sedangkan di Km 40 ada pemandangan Candi Sewu dan Candi Bubrah dan hingga menemui garis finish di Candi Prambanan.
Selain titik tersebut, di beberapa rute lainnya pelari juga telah menikmati pemandangan sawah dan nuansa pedesaan yang sangat khas dengan kearifan lokal Jawa khususnya DI Yogyakarta.
"Dalam pemilihan rute lari, kami mempertimbangkan kenyamanan para pelari dimana peserta lomba dapat berkompetisi sambil menikmati keindahan alam dan kehangatan masyarakat Yogyakarta," Vice President Corporate Communications Bank Mandiri Rudi As Aturridha dikutip BolaSport.com, (4/4/2019).
Maka tak heran, event marathon tersebut sukses digelar. Lebih dari 7.500 pelari berpartisipasi dan 80 persen peserta datang dari luar Jogja.
Menurut Calender of Event 2019 yang dirilis oleh Kemenpar, tahun ini Indonesia masih akan menggelar event marathon menarik lainnya yang bisa diikuti oleh umum.
Comments
Post a Comment